SEBUAH OBROLAN PRAKTIS
METODOLOGI PENELITIAN
Bagaimana
Menyusun
Proposal Skripsi?
AZUAR JULIANDI
http://www.azuar.tripod.com
Maret 2005
Mahasiswa : Assalaamu’alaikum. Pak, saya
mau mengajukan judul penelitian. Tolong jelaskan Pak langkah-langkahnya.
Dosen : Wa’alaikum
salam. Program Studi Manajemen UMSU kan memiliki empat konsentrasi manajemen,
antara lain: konsentrasi manajemen sumber daya manusia, manajemen keuangan,
manajemen pemasaran, dan manajemen produksi. Pemilihan topik/judul penelitian perlu
mengacu kepada pilihan konsentrasi jurusan yang telah kamu pilih.
Mahasiswa : Lalu Pak, apakah saya perlu penelitian pendahuluan?
Dosen : Ya perlu lah, Penelitian pendahuluan (prariset) adalah aktivitas yang dilakukan peneliti untuk menggali/mengeksplorasi/mengidentifikasi masalah-masalah yang ada, baik secara teoritis maupun empiris. Penggalian masalah teoritis berarti mengkaji wacana-wacana yang ada di dalam teori-teori seperti di dalam buku-buku teks ataupun jurnal-jurnal hasil tulisan ilmiah konseptual kalangan akademisi di perguruan tinggi. Penggalian masalah empiris berarti mengkaji wacana-wacana hasil penelitian yang diperoleh di dalam jurnal-jurnal penelitian, atau empiris bisa juga berarti hasil penelitian pendahuluan yng dilakukan oleh peneliti di lokasi penelitian dilaksanakan. Penelitian pendahuluan bisa dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan wawancara, angket, pengamatan/observasi, atau melalui penelusuran dokumentasi. Masalah yang selalu menjadi pertanyaan peneliti, “manakah yang harus didahulukan, menggali masalah teoritis atau empiris?”. Jawabannya sama saja, berarti bisa masalah teoritis dahulu atau empiris dahulu. Keduanya seolah merupakan hal yang terpisahkan oleh waktu, tetapi sebenarnya secara filosofis keduanya dilakukan secara beriringan.
Mahasiswa : Pak, saya telah membaca buku perilaku organisasi, saya tertarik dengan bagan model perilaku dari buku Stephen P. Robbins, di dalam model tersebut segala perilaku karyawan di dalam organisasi berdampak kepada beberapa hal, diantaranya kinerja karyawan, kepuasan kerja, tingkat absensi, dan tingkat keluar karyawan (Teoritis)
Dosen : Diantara
semua dampak tersebut mana yang hendak kamu teliti? Dan apa alasan hal tersebut
Anda teliti?
Mahasiswa : Saya
tertarik dengan masalah kinerja, alasannya karena di dalam beberapa buku teks/teori
terlihat bahwa kinerja karyawan menentukan kinerja perusahaan (Teoritis).
Dosen : Baik,
lalu apakah Anda menemukan masalah kinerja di perusahaan? Jika ada bagaimana
cara Anda menemukan masalah tersebut?
Mahasiswa : Pada
penelitian pendahuluan saya mewawancarai pimpinan
perusahaan, beliau menyatakan bahwa kinerja karyawan di perusahannya belum
tercapai dengan maksimal. Lalu saya bertanya tentang adakah data/dokumen yang mendukung pernyataan pimpinan tersebut. Dia
menyerahkan data penilaian kinerja karyawan, lalu saya fotocopy dan saya
simpulkan bahwa pencapaian kinerja karyawan dalam tingkat yang baik baru 40 % dari total
karyawan (Empiris).
Dosen : Lalu
kira-kira kinerja karyawan bisa tinggi atau rendah dipengaruhi oleh
faktor-faktor apa saja?
Mahasiswa : Saya
melihat di beberapa buku dan jurnal-jurnal, bahwa faktor yang mempengaruhi
kinerja adalah kemampuan, usaha, dan dukungan. (Teoritis). Lalu saya juga
bertanya kepada pimpinan karyawan kira-kira apa yang menjadi faktor belum
tercapainya kinerja karyawan dengan maksimal, dia menjawab, mungkin karena faktor
kemampuan karyawan yang masih rendah dalam penguasaan pekerjaan, atau mungkin
juga faktor pendidikan dan latihan yang kurang maksimal, mungkin juga karena masalah
tingkat gaji yang rendah. Ah, saya bingung, coba saja Anda teliti.
Dosen : Apakah
faktor-faktor yang ada tersebut semua ingin kamu teliti?
Mahasiswa : Tidak
pak, saya hanya ingin meneliti dua faktor saja, yakni kemampuan dan gaji.
Alasannya karena dari wawancara dengan pimpinan dan dokumen perusahaan terlihat
bahwa kemampuan karyawan memang rata-rata masih rendah dalam menguasai
pekerjan, dan gaji karyawan masih tergolong rendah, ini dokumennya pak. Karena
kedua hal ini masih kurang baik maka dapat menentukan rendahnya hasil
kerja/kinerja seseorang. Ini dikuatkan dengan hasil penelitian orang lain yang
saya peroleh dari skripsi dan jurnal bahwa kedua faktor ini termasuk dalam kajian
mereka terhadap kinerja, selain faktor lain yang memang juga ikut dalam
penelitian mereka. Tetapi saya tetap kuat ingin meneliti kedua faktor itu saja
yakni kemampuan karyawan dan gaji terhadap kinerja karyawan.
Dosen : Oke, kalau demikian silahkan saudara susun judul dan susun proposal penelitian. Apa judul saudara?
Mahasiswa : Wah, saya sulit pak menentukan kalimat judul, bisa dibantu pak?
Dosen : Gampang, misalnya Anda dapat menyusun kalimat judul dalam bentuk asosiatif seperti “Kemampuan karyawan dan Gaji dalam Mempengaruhi Kinerja Karyawan PT. X Medan”, atau Pengaruh Kemampuan karyawan dan Gaji terhadap Kinerja Karyawan PT. X Medan. Mudahkan?
Mahasiswa : Iya, gampang ya Pak?
Dosen : Baik, kira-kira bagaimana tema/topik pada latar belakang masalah yang akan kamu susun?
Mahasiswa : Kira-kira
temanya adalah;
-
Arti
penting kinerja
-
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja, termasuklah kemampuan karyawan dan gaji.
-
Arti
penting kemampuan karyawan terhadap kinerja
-
Arti
penting gaji terhadap kinerja
Dalam setiap tema di atas saya akan
memasukkan landasan/referensi teoritis dan empiris seperti pembicaraan kita di
atas sebelumnya Pak.
Dosen : Oke,
coba susun identifikasi masalah dan batasan masalahnya.
Mahasiswa : Saya
rasa, saya menyusun identifikasi masalah diringkas dan relevan dengan latar
belakang masalah di atas saja pak, yakni mengemukakan beberapa faktor/masalah
yang mempegaruhi kinerja, lalu saya kemukakan masalah-masalah yang teramati di
perusahaan berkaitan dengan kinerja dan faktor-faktornya tersebut. Setelah itu
saya batasi hanya pada dua faktor yang mempengaruhi kinerja yakni kemampuan
karyawan dan gaji sebagai batasan masalah.
Dosen :
Baik, lalu coba kamu susun rumusan
masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitiannya.
Mahasiswa : Baik Pak, ini rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian:
1.
Apakah kemampuan karyawan berpengaruh signifikan terhadap
kinerja karyawan
2.
Apakah gaji berpengaruh signifikan terhadap kinerja
karyawan
3.
Apakah kemampuan karyawan dan gaji secara bersama berpengaruh
signifikan terhadap kinerja karyawan
Tujuan penelitiannya adalah:
1. Menguji pengaruh kemampuan karyawan
terhadap kinerja karyawan
2. Menguji pengaruh gaji terhadap kinerja karyawan
3. Menguji pengaruh kemampuan karyawan dan
gaji secara bersama terhadap kinerja karyawan.
Manfaat penelitiannya adalah:
1. Menjadikan peneliti memiliki wawasan
teoritis dan empiris tentang kajian penelitian perilaku, dan membentuk kemampuan
penulisan ilmiah.
2. Memberikan masukan positif untuk
pengembangan ilmu khususnya ilmu perilaku organisasi.
3. Merekomendasikan hasil penelitian kepada perusahaan
untuk digunakan untuk pengambilan keputusan dalam bidang pengelolaan sumber
daya manusia perusahaan.
4.
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk
peneliti-peneliti lain di masa mendatang yang relevan dengan kajian penelitian
ini.
Dosen : Bagaimana kira-kira kerangka uraian teori yang akan Anda kaji
Mahasiswa : Saya
kira yang ringkas-ringkas saja Pak, tetapi dapat menggambarkan variabel
penelitian saya, mampu mengungkapkan teori dasar (grand theory) yang melandasi masing-masing variabel, mampu mengungkapkan
indikator-indikator untuk pengukuran masing-masing variabel, bisa memaparkan
hasil-hasil penelitian relevan dari penelitian-penelitian orang lain, dan
tentunya mampu menjadi acuan pada saat melakukan pembahasan/analisis pada Bab
IV.
Kira-kira kerangkanya
adalah sebagai berikut;
1. Kemampuan kerja
a. Arti penting kemampuan kerja
b. Teori-teori Kemampuan Kerja
c. Faktor-faktor Kemampuan Kerja
d. Pengukuran/Parameter/Indikator kemampuan
kerja
2. Gaji
a. Arti penting gaji
b. Teori-teori Gaji
c. Faktor-faktor Gaji
d. Pengukuran/Parameter/Indikator gaji
3. Kinerja
a. Arti penting Kinerja
b. Teori-teori Kinerja
c. Faktor-faktor Kinerja
d. Pengukuran/Parameter/Indikator Kinerja
Dosen : Good,
lalu bagaimana kira-kira isi kerangka konseptualnya?.
Mahasiswa : Pertama
saya akan mengemukakan teori-teori dan terutama hasil-hasil penelitian relevan
yang mampu memperlihatkan hubungan variabel penelitian saya, yakni hubungan
kemampuan karyawan dengan kinerja, dan hubungan gaji dengan kinerja. Saya
berusaha mencari dan menggali hubungan-hubungan tersebut dari penelitian orang
lain misalnya skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian-penelitian di jurnal,
baik jurnal cetkan atau jurnal online dari internet.
Saya juga akan menggambarkan
kerangka pemikiran secara grafis yang memperlihatkan bagaimana variabel kemampuan
kerja, gaji, dan kinerja terbentuk secara
teoritis, yang di dalamnya sebenarnya berisikan indikator-indikator masing-masing
variabel tersebut.
Lalu secara khusus saya menggambarkan paradigma
penelitiannya sebagai berikut:
Kinerja
Maksudnya, ada 3 hubungan yang
hendak diteliti:
1. Pengaruh kemampuan karyawan terhadap
kinerja
2. Pengaruh gaji terhadap kinerja
3. Pengaruh kemampuan karyawan dan gaji
secara bersama terhadap kinerja
Dosen : Oke, coba susun hipotesisnya, yang
relevan rumusan masalah, tujuan penelitian, dan ada teori atau
penelitian-penelitian empiris sebelumnya yang mendukung terbentuknya hipotesis
tersebut.
Mahasiswa : Ini hipotesisnya Pak:
4. Kemampuan karyawan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan
5. Gaji berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan
6. Kemampuan karyawan dan gaji secara bersama
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
Dosen : Kenapa
Anda sudah membuat kata positif dan signifikan pada hipotesis?
Mahasiswa : Kata
positif saya buat karena teori memang menyatakan/menyiratkan demikian, demikian juga
penelitian-penelitian sebelumnya, kata signifikan saya buat karena juga kesimpulan
penelitian-penelitian sebelumnya yang di dalamnya terdapat variabel yang sama
dengan penelitian saya menyatakan kata signifikan.
Dosen : Misalkan
Anda tidak memperoleh hasil penelitian sebelumnya yang menunjukkan kesimpulan
yang signifikan, tetapi Anda hanya melihat teori saja yang menyiratkan makna positif
dari hubungan variabel penelitian Anda, apakah Anda tetap berani menyatakan kata
signifikan di dalam hipotesis Anda?
Mahasiswa : Wah,
saya tidak berani Pak, karena tidak ada referensi/dasarnya, jadi saya hanya
berani menyatakan kata positif saja.
Dosen : Tumben,
nalar kamu kali ini. Lalu kenapa di dalam sebagian penelitian kok kadang-kadang
dicantumkan semua, baik kata positif dan signifikan ya? Apa relevansinya?
Mahasiswa : Wah, Bapak nguji saya lagi nih. Menurut
saya Pak, hipotesis kan berarti jawaban
sementara, maka jawaban sebenarnya diketahui
pada saat hipotesis telah diuji pada Bab IV memang kedua kata itu dipakai, Misalnya
Pak, hasil penelitian saya dengan menggunakan regresi diperoleh sebagai
berikut: Y=2,48+2X1+3X2, bukankah
+2 adalah koefisien X1 dan +3 adalah koefisien X2 yang menunjukkan arah hubungan/pengaruh
variabel bebas dan terikat yang positif? Dan juga jika misalnya diperoleh nilai
R sebesar +0,89, bukankah ini menunjukkan hubungan bersama kemampuan dan gaji yang
berarah positif? Lalu misalkan, lagi
diperoleh hasil nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel, yang berarti pengaruh
bersama antara kemampuan karyawan dan gaji terhadap kinerja karyawan adalah pengaruh
yang signifikan? Betul nggak Pak? Misalkan pula diperoleh nilai t lebih besar
dari nilai t tabel untuk masing-masing hubungan antara kemampuan terhadap
kinerja karyawan dan juga hubungan gaji terhadap kinerja karyawan, bukankah ini
menunjukkan makna yang signifikan?
Dosen : Oke,
semakin baik nalar kamu. Lalu bagaimana kamu mengukur variabel-variabel penelitian
kamu?
Mahasiswa : Saya memilah variabel-variabel yang ada dalam penelitian saya di dalam defenisi operasional, saya menyebutkan makna masing-masing, dan indikator masing-masing variabel.
Dosen : Sebentar,
kenapa harus menggunakan indikator?
Mahasiswa : Setiap
penelitian kan perlu indikator pak? Bukankah indikator berarti petunjuk untuk mengukur
variabel? Atau dengan kata lain indikator adalah parameter
untuk variabel. Jadi setiap penelitian harus ada indikatornya, apakah itu variabel
penelitian bersifat persepsi/pendapat/perilaku yang tidak memiliki nilai
kuantitatif sebenarnya (misalnya kepemimpinan, motivasi) atau variabe penelitian
yang memiliki nilai kuantitatif sebenarnya (misalnya gaji, penjualan, laba).
Dosen : Baik, lalu apa indikator kemampuan
karyawan yang Saudara tentukan?
Mahasiswa : Indikator kemampuan adalah kemampuan
intelektual, dan kemampuan fisik. Ini saya peroleh dari buku perilaku
organisasi, dan telah saya uraikan pada bab II landasan teori sebelumnya. Masing-masing
indikator tersebut saya kembangkan lagi menjadi beberapa deskriptor untuk
menyusun instrumen angket penelitian. Demikian juga untuk variabel gaji, dan
kinerja saya menggunakan cara yang sama, seperti terlihat pada tabel di bawah
ini;
Variabel |
Indikator |
Deskriptor |
No. Item di Instrumen |
Kemampuan |
Kemampuan Fisik |
- Tidak sering sakit |
1 |
|
|
- Kemampuan bekerja keras |
2 |
|
|
- Tidak mudah lelah |
3 |
|
Kemampuan Intelektual |
- Berhitung/matematis |
4 |
|
|
- Mengingat |
5 |
|
|
- Pengambilan keputusan |
6 |
Gaji |
Kesesuaian Aturan |
- Sesuai aturan pemerintah |
1 |
|
|
- Sesuai aturan perusahaan |
2 |
|
Keadilan |
- Keadilan menurut golongan |
3 |
|
|
- Keadilan menurut masa
kerja |
4 |
|
Kelayakan |
- Kelayakan memenuhi
kebutuhan |
5 |
Kinerja |
Kuantitas Kerja |
- Pencapaian target |
1 |
|
|
- Melebihi normal |
2 |
|
Kualitas Kerja |
- Ketelitian hasil |
3 |
|
|
- Kerapian hasil |
4 |
Dosen : Bukankah variabel gaji bisa diperoleh dari
dokumen gaji perusahaan, demikian juga kinerja bisa diperoleh dari penilaian
kinerja tahunan? Kenapa harus dikembangkan menjadi
pertanyaan-pertanyaan angket yang hanya bersifat kualitatitf?
Mahasiswa : Itu
tergantung maksud dan keinginan si peneliti pak. Kalau saya hanya ingin melihat
gaji dan kinerja berdasarkan persepsi/pendapat karyawan, bukan dilihat dari
nilai kuantitatif sebenarnya.
Dosen : Baik
lalu, apa jenis sumber data yang anda gunakan? Apakah menggunakan populasi dan
sampel?
Mahasiswa : Sumber data saya adalah sumber data primer yakni data yang diperoleh dari sumber pertama, yakni menggunakan angket. Saya juga menggunakan populasi dan sampel. Populasi penelitian saya adalah seluruh karyawan PT. X, dan yang menjadi responden penelitian adalah sebagian (sampel) dari populasi yang ada. Teknik penentuan sampel (sampling) yang digunakan tergolong probability sampling yakni dengan stratified random sampling yang diambil secara proporsioanal dari masing-masing kelompok kerja/departemen. Teknik penentuan jumlah sampel dari populasi menggunakan tabel Isaac & Michael.
Dosen : Lalu coba kemukakan teknik pengumpulan data Anda.
Mahasiswa : Seperti telah saya kemukakan sebelumnya teknik pengumpulan data yang saya gunakan adalah angket/kuisioner. Angket penelitian saya susun dalam Skala skala Likert berbentuk tabel ceklist, dengan opsi/pilihan jawaban sebanyak 5 kategori: Sangat Tidak Setuju (1), Kurang Setuju (2), Moderat (3), Setuju (4), dan Sangat Setuju (5). Melihat kategori pilihan yang demikian, maka opsi dalam angket penelitian ini tergolong data ordinal (peringkat). Variabel kemampuan kerja dibentuk menjadi 6 buah pernyataan, sedangkan variabel gaji disusun menjadi 5 pernyataan, dan kinerja menjadi 4 buah pernyataan.
Dosen : Sebentar,
kenapa anda menyatakan pernyataan, bukannya angket bisa disusun dalam bentuk
pertanyaan?
Mahasiswa : Tetapikan
angket tidak selamanya harus dalam bentuk pertanyaan Pak? Saya menyukai bentuk
pernyataan karena lebih simpel/ringkas dan cocok untuk disusun dalam skala
Likert yang berbentuk ceklist. Kalau disusun dalam bentuk pertanyaan seperti
dalam angket berskala likert pilihan ganda, terlalu banyak memakan
tempat/kertas Pak, saya kan masih mahasiswa, anak kost lagi Pak, berapa biaya
fotocopy untuk itu?
Dosen : Oke,
saya hanya menguji ingatan kamu saja.
Mahasiswa : Sekalian
Pak, sekedar untuk menguji ingatan saya, angket kan bisa juga disusun dalam
bentuk skala yang lain kan Pak? Misalnya semantic differential, skala Guttman, skala
rating. Benar nggak Pak?
Dosen : Betul, udah berani nantang kamu ya? Oke, bagus kalo gitu, saya suka itu. Oh ya, apakah angket kamu nggak perlu diuji ketepatan dan kekonsitenan hasil pengukuran? Jangan-jangan butir-butir di angket yang telah disusun tidak cocok untuk mengukur variabel penelitian kamu?
Mahasiswa : Ya, ya, sangat perlu Pak. Namanya uji validitas
dan reliabilitas
1. validitas isi: validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat pertimbangan ahli (proffesional judgement). Pertanyaan yang dicari jawabannya dalam validasi ini adalah “sejauhmana aitem-aitem dalam tes mencakup keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur (komprehensif, relevan, dan tidak keluar dari batasan tujuan ukur)” atau “sejauhmana isi tes mencerminkan ciri atribut yang hendak diukur”. Estimasi validitas ini tidak menggunakan statistik apapun tetapi menggunakan analisis rasional.
2.
Validitas konstruk: tipe
validitas yang menunjukkan sejauh mana tes mengungkap suatu trait atau konstruk
teoritik yang hendak diukur. Caranya dapat diawali dengan batasan mengenai
variabel yang hendak diukur, kemudian batasan variabel tersebut dinyatakan
sebagai bentuk konstruk logis menurut konsep yang didasari oleh suatu teori
tertentu, dari teori itu kemudian ditarik semaam konsekuensi paraktis mengenai
hasil tes pada kondisi tertentu, konsekuensi inilah yang kemudian diuji,
apabila hasilnya sesuai dengan harapan, maka tes itu dianggap memiliki
validitas konstrak yang baik. Pengujiannya menggunakan statistik, yakni
mengkorelasikan nilai-nilai skor butir angket dengan nilai-nilai skor total
dari variabel angket. Tentu saja biar nggak susah saya
gunakan SPSS saja Pak.
Sedangkan
pengujian reliabilitas saya menggunakan “pendekatan
konsistensi internal” yakni tes dikenakan hanya sekali saja pada sekelompok
subjek (single trial administration), ini dilakukan untuk melihat konsistensi
antaritem atau antara bagian dalam tes itu sendiri, setelah skor setiap aitem
diperoleh dari sekelompok subjek, tes dibagi menjadi beberapa belahan ganjil
dan genap, atau menggunakan cara splithalf.
Dosen : Bagaimana proses kamu menguji validitas angket/instrumen
tersebut.
Mahasiswa : Pertama, saya mengujicobakan angket yang telah disusun kepada beberapa orang sampel uji coba (pilot project) yang ada di perusahaan tempat penelitian saya . Lalu hasil pengumpulan data dengan angket tersebut saya uji validitasnya. Butir-butir yang tidak valid saya buang, setelah semua butir valid saya uji reliabilitasnya. Lalu angket yang telah valid dan reliabel tersebut saya sebarkan kembali kepada responden (sampel) yang sesungguhnya. Jadi prosesnya dua kali, memang capek Pak, tapi apa boleh buat.
Dosen : Memang harus capek, kalau mau gampang nggak usah kuliah, tidur aja di rumah, selesai. Lalu apa teknik analisis data yang kamu gunakan?
Mahasiswa : Saya menggunakan teknik regresi linear berganda
Pak. Alasannya karena data variabelnya tergolong kuantitatif, walaupun pendapat/persepsi
tetapi
Dosen : Kira-kira
bagaimana gambaran Bab IV dan bab V kamu nantinya?
Mahasiswa : Kira-kira
demikian pak:
Bab IV. Deskripsi Data dan Pembahasan
A. Deskirpsi Data
1. Gambaran Umum Perusahaan
2. Struktur Organisasi (hanya gambar/bagan strukturnya
saja pak)
3. Deskripsi Hasil Pengumpulan Data
a. Demografis Responden
b. Kemampuan Kerja
c. Gaji
d. Kinerja
B. Pembahasan
A. Pengujian Hipotesis
B. Analisis Temuan Penelitian
Bab V. Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
B. Saran
Dosen :
Baiklah, kalau begitu susunlah proposal
penelitian kamu, jangan lupa perhatikan kaidah-kaidah penulisan berdasarkan “Pedoman
Penulisan Karya Ilmiah Fakultas Ekonomi UMSU tahun 1997”, dan lengkapi
instrumen/angket Anda.
Mahasiswa : Terimakasih Pak. Doakan saya berhasil. Assalaamu’alaikum.
Dosen : Wa’alaikum
salam. Doa, usaha, dan kemauan kamu adalah kuncinya, saya hanya penyampai dan hanya
itulah yang dapat saya berikan kepada
Anda para mahasiswaku tercinta.
KERANGKA PENULISAN LAPORAN
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I: Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan dan Rumusan Masalah
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
BAB II: Landasan
teori
A. Uraian Teori
B. Kerangka Konseptual
C. Hipotesis
BAB III: Metode Penelitian
A. Defenisi Operasional
B. Tempat dan Waktu Penelitian
C. Sumber Data/Populasi dan Sampel
D. Teknik Pengumpulan Data
E. Teknik Analisis Data
BAB IV: Deskripsi
Data dan Pembahasan
A. Deskripsi Data
B. Pembahasan
BAB V: Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NB:
-
Selama
belum ada perubahan formal/resmi, tata cara penulisan proposal dan skripsi tetap
menggunakan Pedoman Penulisan Karya Imiah Fakultas Ekonomi UMSU Tahun 1997.
-
Jika
ada perubahan formal/resmi, maka dapat mengikuti pedoman yang terbaru.